Pages

  • Home
  • Privacy
  • Sitemaps
  • Contact
  • [PROFIL] TENTANG ADE UBAIDIL
facebook instagram twitter youtube

Quadraterz.com

    • My Book
    • Cerpen
    • Novel
    • Esai
    • Puisi
    • Buku Antologi
    • Ulasan
    • Media
    • [Self-Depression]
    • Rumah Baca Garuda


     Judul             : Perangkap Pikiran Beni Kahar

    Penulis          : Ade Ubaidil

    Perancang Sampul: Husni Aby

    Penata Isi     : Ahmed Ghoseen A.

    Harga             : Rp75.000,-

    ***

    Samar-samar Gala pun lenyap dari hadapanku. Hal terakhir yang kuingat, aku tertidur lelap sekali, dan saat terbangun kau pasti tak akan percaya, kalau kemudian aku benar-benar berubah wujud menjadi seekor elang.

    Bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupmu? Atau bagaimana jadinya jika ternyata kamu tidak kehilangan seseorang tetapi rasa sakit yang kamu terima sama besarnya bahkan berkali-kali lipat lebih menyesakkan hingga tidak ada lagi gairah untuk menjalani hidup ini? 

    Kumpulan cerita pendek Perangkap Pikiran Beni Kahar ini ditulis dengan sangat personal karena dipersembahkan untuk orang-orang yang nyaris menyerah dengan hidupnya setelah kehilangan banyak hal. Ade Ubaidil tampaknya ingin mengajak pembaca untuk berdamai dengan keadaan di situasi yang paling sulit dihindari sekalipun.


    ***



    Buku terbaru saya sudah bisa dipesan via marketplace langgananmu. Atau silakan hubungi penerbit:

    Instagram    : @aglitera
    WhatsApp    : 081276331334 (Chat Only)
    Link Shopee : Perangkap Pikiran Beni Kahar - Ade Ubaidil





    Continue Reading

    image by amazon.com
    Score: 9/10

    Avatar: The Legend of Aang tayang sejak tahun 2005-2008. Sesuai judulnya, animasi ini betul-betul melegenda. Saya baru saja menonton ulang untuk kelima kalinya, mungkin. Tidak pernah bosan untuk menyaksikan keseruan Aang, Katara, Sokka, dan Toph karangan duo Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko ini.

    Perjalanannya yang mungkin terinspirasi dari kisah para nabi dan para dewa dalam "mendamaikan dunia", membuat cerita animasi ini asyik untuk diikuti. Barangkali sampai hari ini kita hapal opening/bumper ketika satu episode akan dimulai. Total keseluruhannya ada 61 episode yang dibagi menjadi 3 buku (chapter/season).
    Sejujurnya, saya banyak dapat pelajaran hidup dari, katakanlah, animasi anak-anak ini. Aang sebagai pengendali udara terakhir, dikenalkan hidup dari lingkungan para biksu. Itu kenapa ketika di akhir saat melawan raja api Ozai, ia menunjukkan kebijaksanaan seorang biksu sehingga mengampuni raja api paling keji itu.
    Belum lagi perjalanan setiap karakternya yang begitu kuat dan melekat di ingatan. Bagaimana Zuko, yang sejak awal memburu Avatar untuk ditangkap dan diserahkan pada ayahnya sebagai cara mengembalikan kehormatannya, ia justru menemukan sendiri makna kebenaran yang sesungguhnya ia butuhkan selama ini.
    Tiga karakter favorit saya adalah Appa si bison terbang, Paman Iroh, dan Toph. Dua orang itu memiliki selera humor yang pas untuk saya, dan memegang prinsip hidup yang hebat. Kalau Appa bikin gemas, apalagi kalau udah rebutan makanan sama Momo, lemur pemalas 😆🤣
    Episode 19 di season kedua masih menjadi episode terbaik nomer wahid. Saya dibuat merenung dan turut mendengarkan apa yang diucapkan guru Pathik ketika ia akan menunjukkan cara membuka 7 cakra dalam tubuh Aang, gerbang menuju dunia Avatar sejati. Saya yakin 7 hal yang ia perintahkan itu adalah ajaran Buddha.
    Kadang suka bingung sendiri, kok bisa-bisanya nonton animasi atau anime bisa kebawa emosi; nangis, kesal, ketawa, bahkan terharu. Dunia ini benar-benar membutuhkan Avatar!! *eh~

    Cilegon, 14 Juli 2022
    Continue Reading

    Tahun 2018 lalu, saya lulus dari Program Studi Sarjana Komputer - Fakultas Teknologi Informasi, Jurusan Sistem Komputer di Universitas Serang Raya, Banten. Selama kurang lebih 6 tahun setelahnya, saya justru belum sama sekali bekerja di bidang yang sesuai dengan jurusan yang saya ambil itu.

    Hingga hari ini, saya bekerja sebagai penulis lepas. Tidak jauh dari lingkup itu. Apa pun terkait kepenulisan, saya kerjakan; mulai dari menulis buku (pribadi dan untuk orang lain), menulis artikel di media cetak dan online, editor di beberapa penerbit, menulis skenario film pendek/FTV/Webseries, hingga mengisi seminar dan workshop kepenulisan, semua pernah dan sedang saya jalani sampai detik ini.

    Rupanya, pekerjaan menulis mengambil hampir separuh hidup saya. Sejak tahun 2012, saya sudah menekuni bidang kepenulisan ini, khususnya fiksi. Saya senang bercerita dan mendengarkan cerita banyak orang.

    Tahun 2024 ini, saya mengambil keputusan yang cukup besar dan berani; juga tentu saja penuh risiko. Rencana ini sebetulnya ingin saya lakukan sejak beberapa tahun lalu, namun seiring berjalannya waktu saya mulai melupakan keinginan itu, selain karena belum ada kesempatannya, biaya juga jadi alasan terbesarnya. Rupanya, Allah mengabulkan doa saya itu di tahun ini! 

    Entah bagaimana awalnya, saya tanpa sengaja menemukan sebuah postingan tentang webinar terkait penulisan skenario. Ternyata hal tersebut adalah rangkaian dari pengenalan jurusan yang baru dibuka di salah satu kampus. Dari sanalah saya mulai tertarik untuk mendaftarkan diri. Cita-cita saya yang dulu sempat terkubur, bangkit lagi dengan semangat yang lebih tinggi─dan perlahan menampakkan wujudnya.

    Akhirnya saya mengikuti tes tulis dan wawancara sampai kemudian saya dinyatakan lulus dan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Magister Sastra - Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif di Universitas Kristen Petra, Surabaya.

    Hal yang membuat saya tertarik adalah karena jurusan ini berfokus pada scriptwriting and copywriting saja. Ditambah saya mendapatkan potongan biaya karena memiliki prestasi di bidang kepenulisan dan IPK S1 yang cukup tinggi. Akhirnya, setelah konsultasi dengan orang tua saya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini.

    Saya tahu ini keputusan yang tergesa-gesa, namun keberanian ini muncul ketika saya yakin setelah salah satu project menulis saya tampaknya bisa meng-cover biaya hingga 2 tahun mendatang.

    Saya sudah menjalani kegiatan belajar kurang lebih sebulan ini via daring; cukup menyenangkan dan sesuai dengan apa yang saya bayangkan. Bahkan, saya merasakan adrenalin baru yang sempat redup di dalam diri saya. Ada rasa menggebu-gebu ketika saya mempelajari sesuatu yang selama ini saya pelajari secara otodidak. Mata saya seperti menyala dan penuh binar semangat yang sulit dijelaskan!

    Kawan-kawan yang membaca ini saya ucapkan terima kasih karena sudah mau ambil bagian dari proses hidup saya. Saya meminta doa semoga apa yang saya mulai ini bisa saya selesaikan dengan baik.

    Setelah kalimat ini, saya akan sertakan esai yang saya kirimkan sebagai salah satu syarat saat mendaftarkan diri di Universitas Kristen Petra, Surabaya.

    Cilegon, 17 Maret 2024


    ***

    Saya Ingin Membuat Film Bagus

    Perkenalkan nama saya Ubaidil F, tetapi lebih sering dikenal sebagai Ade Ubaidil. Saya adalah anak kampung yang tinggal di ujung barat pulau Jawa. Terlahir di Kota Cilegon, kota kecil yang jaraknya tidak begitu jauh dengan Jakarta tetapi rasanya dalam berbagai hal tampak tertinggal. Saya memiliki mimpi yang bila diceritakan ke orang-orang sekitar mereka hanya akan berkata: “Lebih baik disimpan saja mimpimu itu.”

    Saya adalah anak yang menggemari dunia audio visual sejak kecil. Menonton film adalah salah satu hal menyenangkan yang tak pernah saya lewatkan. Saya suka mereka-reka bagaimana bisa film dibuat sedemikian realistis. Kemudian ketika masuk ke dalam cerita saya gemar menduga jalan cerita hingga akhirnya seperti apa.

    Barangkali, semua itu saya lakukan karena saya tertarik dan gemar memerhatikan polah tingkah manusia. Dan setiap manusia pasti memiliki cerita hidupnya. Saya mempelajari itu semua dalam film. Menurut saya, film adalah karya seni paling komplet sekaligus kompleks. Komplet karena hampir seluruh disiplin ilmu tentang seni menjadi satu kesatuan yang ada di dalamnya. Kompleks karena harus menyatukan banyak isi kepala menjadi sebuah karya yang satu visi.

    Penulisan skenario menjadi bagian kecil di dalam pembuatan film, namun memegang peranan penting. Jantung dari film adalah cerita. Tidak akan ada film bila tidak ada cerita. Itulah yang saya ketahui sejauh ini. Karena hal itu pula alasan saya menggeluti profesi kepenulisan fiksi selama hampir 12 tahun ini. Menulis sudah menjadi bagian dalam hidup saya. Saya merasa bahwa menulis buku adalah salah satu cara untuk menggapai mimpi saya menjadi penulis skenario film.

    Bahkan, saya selama ini mempelajarinya secara otodidak. Sesekali membuat film pendek bersama teman-teman komunitas saya. Saya tak membayangkan kalau kemudian Universitas Kristen Petra Surabaya bekerjasama dengan IDS Digital Collage Jakarta membuka penjurusan tentang Scriptwriting dan Copywriting untuk S2, dan konon ini satu-satunya di Indonesia.

    Saya pikir mimpi saya semakin dekat. Andai saya tidak mengambil kesempatan ini, entah kapan akan datang lagi. Tidak ada waktu yang benar-benar tepat sampai kita berani memulainya. Saya meyakini itu. Saya tak ingin kehilangan momen lagi.

    Teori memang bisa diakses dari berbagai cara. Secara literatur saya sudah melakukannya. Membaca buku teori tentang kepenulisan, mengikuti pelatihan menulis, dan sebagainya. Tetapi belajar tidak ada ujungnya. Melihat jajaran pengampu mata kuliah membuat saya semakin bersemangat untuk mendaftarkan diri. Saya ingin berkarya membuat film yang bagus langsung dari ahlinya.

    Saya tahu film adalah kerja-kerja kolektif, tetapi izinkan saya mengambil bagian di dalamnya, sebagai penulis skenario profesional. Saya harap bisa diterima dengan baik dan mendapatkan banyak ilmu dari orang-orang yang expert di bidangnya.

    Selain itu, penulisan copywriting walaupun terasa dekat dengan penulisan fiksi, tetapi nyatanya saya tak sungguh benar-benar tahu teori dan praktik yang baiknya seperti apa. Banyak hal yang tidak saya ketahui di dunia ini, dan penulisan skenario serta copywriting salah satu yang membuat saya penasaran.

    Cilegon, 29 Januari 2024

    Continue Reading

     

    IG: @gala_buku / desain logo by @evantar.8360
    Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2024, saya dan Muthakin Al Maraky, seorang penulis dan juga guru, berinisitif membuat satu komunitas yang di dalamnya berkumpul para pembaca kesepian, maksudnya orang-orang yang gemar membaca buku tetapi tidak memiliki teman atau ruang yang cukup untuk mengekspresikan hasil bacaannya, minimal ada yang mau mendengarkan.

    Melihat gerakan kawan-kawan (sok, akrab banget masnya) @jktbookparty, saya semakin yakin di Indonesia ini sebetulnya banyak sekali pembaca yang "rakus" menghabiskan buku setiap harinya, tetapi tidak terekspose dengan baik. Lewat mereka kami jadi semakin tersulut ingin pula membuat gerakan serupa minimal di wilayah Cilegon, Banten, tempat kami tinggal.

    Kami bertemu untuk merembukkan apa nama yang tepat untuk komunitas baca ini. Dari sekian banyak nama yang muncul, kami sepakat memilih frasa: GALA BUKU.

    Menurut KBBI, kata Gala berarti:

    gala1/ga·la/ n damar;
    gala2/ga·la/ n pesta atau perayaan, terutama acara sosial atau hiburan yang mewah
    gala3/ga·la/ Pr num pertama; perdana (tentang pertunjukan film, drama, dan sebagainya)


    Jika menarik kesimpulan dari ketiga pemaknaan itu, maka Gala Buku adalah tempat yang menjadi penghubung dan penjaga api semangat para pembaca untuk merayakan buku yang dibacanya. Dan kami ingin pembaca selalu merasa excited setiap kali bertemu pembaca lainnya seperti pertemuan pertama ketika mendapatkan buku bacaan yang bagus. Karena hal itu pulalah yang kemudian mendasari tercetusnya tagline: Buku Adalah Teman!

    Lalu kenapa kami memakai logo dua centang biru, alasannya sederhana, karena kami terinspirasi dari chat yang ada di WhatsApp. Bila pesan kita dibaca, maka centangnya akan berwarna biru. Kami cocokkanlah makna tersebut ke komunitas baca ini. Percuma chat panjang lebar bila tidak dibaca dan dibalas, percuma buku tebal-tebal jika tidak dibaca dan dirayakan.

    Kami pertama kali bertemu dengan anggota.

    ***

    Rupanya, niat baik ini disambut baik oleh kawan-kawan sekitar. Hingga hari ini, grup WhatsApp yang kami buat sudah memiliki 38 anggota. Walakin, tentu saja semua itu hanya akan menjadi bualan jikalau tidak ada aksi nyata yang dibuat. Karenanya, pada hari Sabtu tanggal 06 Januari 2024 pukul 16.00 WIC di Alun-Alun Cilegon kemarin, kami merayakan bacaan bersama-sama. Buku apa pun kami terima.

    Pertemuan perdana dihadiri oleh 8 orang anggota.
    Komunitas ini terbuka untuk siapa pun, dan pembaca buku ber-genre apa pun. Datanglah dan ceritakan buku yang sudah kamu baca kepada kami, Gala Buku Reading Club. Sebab buku adalah teman~


    Dapatkan informasi pertemuan berikutnya di:
    Instagram: @gala.buku
    Grup WA : Gala Buku Reading Club
    Email        : galabuku@gmail.com

    Logo terbaru oleh @jezzqueen_design




    Continue Reading
    Official poster by Illumination

    Score: 8/10.


    Sejak trailernya pertama kali ditayangkan, saya langsung penasaran ingin menonton animasi produksi Illumination ini. Sore tadi, saya baru selesai menontonnya. Tidak mengecewakan, tetapi tidak begitu memuaskan juga. 


    Migration bercerita tentang proses migrasi keluarga bebek jenis Mallard dari New England, ke daerah tropis Jamaika. Keluarga tersebut terdiri dari kepala keluarga bernama Mack Mallard, istri Pam, dan anak jantan Dax, serta bungsu betina Gwen. 


    Saat keluarga Mallard bermigrasi ke Selatan untuk menghindari musim dingin, rencana mereka yang telah disusun dengan baik, ternyata menjadi kacau. Pengalaman itu menginspirasi untuk memperluas wawasan mereka, membuka diri terhadap teman-teman baru, dan mencapai lebih dari yang mereka bayangkan.


    Banyak hal-hal di luar dugaan mereka yang terjadi. Termasuk petualangan menegangkan ketika dikejar oleh koki bengis. 


    Plotnya sejak awal jelas dan tujuan keluarga Mallard terjaga hingga akhirnya berhasil sampai ke Jamaika. Porsi komedinya cukup berimbang, hanya saja konfliknya kurang greget.


    Alasan ayahnya begitu protektif kepada anak-anaknya kurang digali sebagai motivasi jalannya cerita. Saya membayangkan ayahnya memiliki trauma tentang bermigrasi—seperti ketakutan yang dialami ayah di film Moana, misalnya. 


    Saya curiga film ini ditulis oleh seorang vegetarian, terlihat dari cara mereka menggambarkan betapa kejamnya manusia yang suka memakan daging hewan.


    Upaya pembebasan burung-burung pun memberi kesan dan pesan yang kuat bahwa hewan liar sudah sepantasnya kembali ke habitatnya. Kita akan dibuat merasa bersalah jika memiliki peliharaan di rumah. 


    Film ini mengajak kita untuk "terbang" bebas dan keluar dari kekangan hidup atau sesuatu yang kita anggap sebagai zona nyaman selama ini. Kita ditantang untuk mengejar impian kita meskipun terkesan mustahil. 


    Selain itu, pesan tentang pentingnya keluarga sangat jelas sejak awal adegan. Barangkali nilai ini yang dijadikan menu utama filmnya, sehingga cocok ditonton sekeluarga. Selamat berlibur! 


    Cilegon, 27 Desember 2023

    Continue Reading
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Ade Ubaidil, Pengarang, Cilegon-Banten.

    Pria ambivert, random dan moody. Gemar membaca buku dan berpetualang. Bermimpi bisa selfie bareng helikopter pribadinya. Read More

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Kumpulan Cerpen: Perangkap Pikiran Beni Kahar

    (AG Publishing | 204 halaman | Rp75.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Telat Terbit!


    Photo Profile

    Kumpulan Cerpen: SAHUT KABUT

    (Indonesia Tera | 160 halaman | Rp. 60.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Novel Adaptasi: YUNI

    (GPU | 174 halaman | Rp. 63.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Pengunjung

    Pre-Order Perangkap Pikiran Beni Kahar

    Pre-Order Perangkap Pikiran Beni Kahar

    Bedah Buku Dee Lestari

    Bedah Buku Dee Lestari

    Workshop & Seminar

    Workshop & Seminar

    Popular Posts

    • [RESENSI] NOVEL: HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO (GPU, 2015)
    • Musim Layang-Layang (Pasanggarahan.com, 30 Oktober 2015)
    • [MY PROFILE] Terjerembap di Dunia Literasi: Lahan untuk Memerdekakan Pikiran (Utusan Borneo-Malaysia, 13 Desember 2015)

    Blog Archive

    • ►  2012 (5)
      • ►  October (3)
      • ►  December (2)
    • ►  2013 (41)
      • ►  January (1)
      • ►  March (5)
      • ►  April (4)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  August (1)
      • ►  September (3)
      • ►  October (3)
      • ►  November (16)
      • ►  December (5)
    • ►  2014 (20)
      • ►  January (2)
      • ►  April (3)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  July (1)
      • ►  September (1)
      • ►  November (6)
      • ►  December (4)
    • ►  2015 (21)
      • ►  February (5)
      • ►  March (2)
      • ►  April (3)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (5)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
      • ►  December (1)
    • ►  2016 (31)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  April (2)
      • ►  May (4)
      • ►  June (1)
      • ►  July (2)
      • ►  August (5)
      • ►  September (4)
      • ►  October (5)
      • ►  November (2)
      • ►  December (3)
    • ►  2017 (41)
      • ►  January (4)
      • ►  February (3)
      • ►  March (8)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  June (8)
      • ►  July (1)
      • ►  August (2)
      • ►  September (3)
      • ►  November (4)
      • ►  December (3)
    • ►  2018 (24)
      • ►  January (3)
      • ►  February (2)
      • ►  March (3)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  November (4)
      • ►  December (2)
    • ►  2019 (16)
      • ►  February (1)
      • ►  March (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (3)
      • ►  August (2)
      • ►  September (2)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
    • ►  2020 (14)
      • ►  January (1)
      • ►  February (1)
      • ►  March (2)
      • ►  April (1)
      • ►  May (2)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (1)
      • ►  November (1)
      • ►  December (2)
    • ►  2021 (15)
      • ►  February (1)
      • ►  March (3)
      • ►  April (1)
      • ►  May (1)
      • ►  June (1)
      • ►  July (1)
      • ►  August (3)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  December (1)
    • ►  2022 (30)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  May (3)
      • ►  June (5)
      • ►  July (1)
      • ►  August (4)
      • ►  September (3)
      • ►  October (2)
      • ►  November (2)
      • ►  December (7)
    • ►  2023 (38)
      • ►  January (4)
      • ►  February (1)
      • ►  July (1)
      • ►  August (2)
      • ►  September (2)
      • ►  October (9)
      • ►  November (15)
      • ►  December (4)
    • ►  2024 (3)
      • ►  January (1)
      • ►  March (2)
    • ▼  2025 (1)
      • ▼  January (1)
        • Kumpulan Cerpen: Perangkap Pikiran Beni Kahar (AG ...

    Followers

    youtube facebook Twitter instagram google plus linkedIn

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top