Puisi Saya di Sumbaronline.com
January 01, 2014
Alhamdulillah di awal tahun baru ini dapat kejutan lagi. Beberapa puisi saya dimuat dalam Sumbaronline.com.
Saya sertakan ulang puisi-puisinya beserta link media pemuatannya:
***
Jenderal
Malam
Kusebut
kau jendral malam
Yang
kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam
dekapan lampu temaram
Tawar-menawar
harga:
“Cocok?”
“Silakan
masuk!”
Temui
yang dicari
Temui
yang terduduk menanti
Senyuman
kode saling tangkap
Siap!
Waktu mulai larut
Mari
bersama terlelap
Sang
jenderal intai kanan-kiri
Jaga
pemuas napsu dan si penjual diri
Malam
hilang ditelan esok
Jenderal
malam berganti sosok
Begitu
sepanjang malam: setiap hari
Berulang
tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster
Cantik
Jarum
lagi
Infus
lagi
Obat-obatan
lagi
Suster
tak ada lagi-kah yang lain?
Suster
aku lelah, aku ingin bermain
Suster
cantik tengoklah raut keluargaku
Pun
mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah
menyapa tanya mereka
Walau
pancing kekesalanmu
Percayalah!
Mereka sungguh tidak tahu
Mereka
butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau
cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan
Hijaiah
Lukisan
jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah
lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku
catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari
deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun
sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa
hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak
Gelombang
Ombang-ambing
bentur karang
Ombak
lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang
kaya berkuasa
Sedang
aku hanya riak yang terapung
:
yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
“Merdeka
atau mati!”
Jargon
seorang Pemimpin negeri
Namun
itu dahulu
Ketika
‘Kita Indonesia’
Sekarang
kita sendiri-sendiri
Tak
peduli sesiapa
Sekali
pun kau anak pertiwi
“Aku
Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih
tepat mengganti jargon
Seorang
pendekar yang telah mati
Semoga
Tuhan memberkati
Wahai
engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
Jenderal Malam
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Jenderal Malam
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Jenderal MalamKusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Jenderal Malam
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
Kusebut kau jendral malam
Yang kian petang berdiri di sudut pintu masuk
Dalam dekapan lampu temaram
Tawar-menawar harga:
“Cocok?”
“Silakan masuk!”
Temui yang dicari
Temui yang terduduk menanti
Senyuman kode saling tangkap
Siap! Waktu mulai larut
Mari bersama terlelap
Sang jenderal intai kanan-kiri
Jaga pemuas napsu dan si penjual diri
Malam hilang ditelan esok
Jenderal malam berganti sosok
Begitu sepanjang malam: setiap hari
Berulang tanpa rambu ‘STOP!’; tanda berhenti.
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Suster Cantik
Jarum lagi
Infus lagi
Obat-obatan lagi
Suster tak ada lagi-kah yang lain?
Suster aku lelah, aku ingin bermain
Suster cantik tengoklah raut keluargaku
Pun mereka lelah jangan tambah semakin gundah
Santunlah menyapa tanya mereka
Walau pancing kekesalanmu
Percayalah! Mereka sungguh tidak tahu
Mereka butuh arahan dan bimbingan
Suster...
Engkau cantik, jangan biarkan ternoda tersebab amarahmu
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Deretan Hijaiah
Lukisan jingga menghampar penuhi ruang belajar
Tanah lapang membentang sambut anak-anak yang riang
Buku catatan berisi kertas siap meninggalkan bekas
Dari deretan hijaiah yang ‘kan menjadi sejarah
Pun sebagai saksi, di alam kekal nanti
Bahwa hamba-Nya masih ada yang menuntut ilmu agama
Ruang Inspirasi, 21-11-13
Riak Gelombang
Ombang-ambing bentur karang
Ombak lautan hantam penghalang
Dunia,
Yang kaya berkuasa
Sedang aku hanya riak yang terapung
: yang terhempas, yang tergulung
Ruang Inspirasi, 29-11-2013
Aku Indonesia, [Ataukah] Kita Indonesia?
“Merdeka atau mati!”
Jargon seorang Pemimpin negeri
Namun itu dahulu
Ketika ‘Kita Indonesia’
Sekarang kita sendiri-sendiri
Tak peduli sesiapa
Sekali pun kau anak pertiwi
“Aku Indonesia atau Akulah penguasa Indonesia...”
Lebih tepat mengganti jargon
Seorang pendekar yang telah mati
Semoga Tuhan memberkati
Wahai engkau pahlawan sejati...
Pojok Pertiwi, 29-11-2013
*) Ade Ubaidil, lahir di Serang pada 02 April 1993. Mahasiswa di Universitas Serang Raya (UNSERA). Pegiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Buku tunggal pertamanya berupa Kumpulan Cerpen berjudul: “Air Mata Sang Garuda” (AG Litera, 2013). Pun beberapa karyanya telah dibukukan. Bisa dihubungi melalui email adeubaidil@yahoo.co.id. Kunjungi juga blog pribadinya www.Quadraterz.blogspot.com . No.Hp : 0859 5984 5880 - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-17833-puisipuisi-karya-ade-ubaidil-.html#sthash.Fhdnrx62.dpuf
0 komentar