[Ulasan Film] The Road to Red Restaurant List: Bikin Laper dan Upaya Menjaga Masakan Tradisional
January 23, 2023Official poster by Netflix.com |
Score: 8,5/10.
Serial ini menemani saya saat sedang makan siang atau malam. Menonton Suda (Takayuki Hamatsu) melahap setiap makanannya, membuat nafsu makan saya meningkat, walaupun menu makanannya berbeda.
Setiap Jumat malam, sepulang bekerja, Suda akan melakukan road trip sendirian dengan mobilnya keliling daerah Jepang. Setiap weekend anak tunggal dan istrinya pun pergi berdua menonton konser band idola mereka.
Menariknya, mungkin ini benar-benar terjadi di Jepang sampai hari ini, banyak orang-orang Jepang yang berkemah di dalam mobil dekat taman atau danau sekitar. Mereka seolah tidak ada kekhawatiran akan didatangi orang jahat ketika mereka terlelap. Itulah yang sering dilakukan Suda, esok paginya barulah ia berburu makanan.
Berjumlah 12 episode, kita akan dibuat ngiler dengan beraneka menu makanan yang ditemukan Suda tanpa sengaja. Ia memang tak memiliki referensi restoran yang mau dikunjungi. Dia menyerahkan semua pada instingnya. Dan, setiap dia menemukan makanan tersembunyi itu, semuanya selalu nikmat dan tak pernah sekalipun zonk.
Sayangnya, setiap kali ia berkata kepada si pemilik restoran jika suatu saat akan kembali lagi, sang pemilik restoran selalu berkata: "Mungkin kita sudah tutup selamanya."
Serial ini seolah ingin menunjukkan kalau makanan enak tak melulu bisa kita temukan di restoran mewah dan mahal, tetapi, mengarahkan kita untuk menemukan "hidden gem" dan masuk ke gang-gang untuk menemukan ruko kecil, yang dikelola keluarga secara turun-temurun, dan nyaris kalah dengan modernisme hingga terpaksa kalah dan tutup untuk selamanya.
Serial ini ingin kita turut membuat para pemilik rumah makan kecil untuk teguh dan percaya pada usahanya bahwa rezeki dari Tuhan tak pernah tertukar.
Lewat tokoh Suda, kita akan diberikan referensi rumah makan sederhana di Jepang yang memang berdasarkan kisah nyata, lalu direka adegan oleh para aktor dan jadilah serial yang menggugah ini.
Ekspresi yang dimunculkan Suda saat selesai menyantap makanannya benar-benar tulus tak terlihat dibuat-buat. Respons pemilik rumah makan pun seringkali membuat mata saya berkaca-kaca. Sebegitunya mereka mendedikasikan diri terhadap makanan.
Dan harap tonton sampai subtitle scene, karena kita akan ditunjukkan foto-foto si pemilik restoran sebenarnya dan bersanding dengan para aktor yang dipilih semirip mungkin.
Saya harap ada serial kuliner setipe di Indonesia, sebab banyak sekali makanan tradisional kita yang nyaris punah dan sepi peminatnya.
Cilegon, 23 Januari 2023
0 komentar